BATANG – Komunitas Pegiat Literasi Batang kembali menorehkan karya dokumenter penting bagi sejarah lokal. Bertempat di Aula Kantor Bupati Batang, komunitas tersebut resmi meluncurkan film kedua mereka, berjudul "Batang Rewind (Riwain): Sejarah 14 Abad Tanah Roban".
Peluncuran film ini disambut antusias oleh jajaran pejabat daerah, termasuk Bupati Batang M. Faiz Kurniawan, Wakil Bupati Suyono, serta puluhan pelajar yang mewakili Generasi Z dan Alpha. Begitu juga Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Mohammad Saleh, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), dan Perumda Air Minum Sendang Kamulyan yang ikut mendukung acara launching film tersebut.
Edo Muslihun, perwakilan dari Pegiat Literasi Batang, dalam menjelaskan bahwa film ini merupakan kelanjutan dari karya pertama mereka tentang Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifai.
“Film berjudul Batang Rewind ini berisi tentang berbagai peninggalan sejarah yang resmi tercatat di Kabupaten Batang, dengan umur tertua berasal sekitar Abad 6 atau Abad 7,” ujar Edo.
Awalnya direncanakan berdurasi 30 menit, film dokumenter ini membengkak menjadi sekitar 53 menit. Hal ini, menurut Edo, menunjukkan betapa kayanya peninggalan di Kabupaten Batang yang sangat layak dikupas lebih panjang.
“Dengan segala keterbatasan anggaran dari dana hibah APBD Kabupaten Batang 2025 sebesar Rp 30 juta, kami mencoba memaksimalkan segala aspek. Mayoritas pengambilan gambar kami lakukan langsung on the spot untuk menampilkan kondisi terkini lokasi sejarah,” tambahnya.
Edo menegaskan bahwa karya ini dipersembahkan khusus bagi para generasi penerus, yakni Generasi Z hingga Alpha, agar mereka menyadari kekayaan sejarah di tanah kelahiran mereka.
“Kami berharap Film Sejarah Batang ini bisa jadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus melestarikan dan belajar dari sejarah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan sebuah kesimpulan penting yang mereka dapatkan sepanjang proses syuting, yang sekaligus menjadi usulan resmi kepada pemerintah daerah.
“Kami menyadari bahwa Kabupaten Batang sudah pantas memiliki Museum Batang untuk menyimpan, melestarikan, dan merawat peninggalan sejarah yang sangat banyak dan beragam,” tegas Edo.
Film "Batang Rewind" ini akan diunggah secara gratis di kanal YouTube Pegiat Literasi Batang agar dapat ditonton secara luas oleh masyarakat. Sementara itu, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan memiliki ide mengejutkan, ia akan mengkaji kelayakan Rumah Dinas Bupati sebagai lokasi ideal untuk Museum Sejarah Batang. "Tadi saya bisik-bisik, lagi saya kaji. Rumah Dinas Bupati kayaknya paling cocok (dijadikan museum, Red.)," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa rumah dinas bupati saat ini dinilai terlalu besar untuk kebutuhan hunian dinas. Lokasinya yang strategis, berada di depan alun-alun dan berada di pusat kota, menjadikannya kandidat terkuat untuk dialihfungsikan menjadi Museum Sejarah Batang.
"Di depan alun-alun, sentral, karena bagi saya kegedean juga," tegasnya.
Faiz menyatakan bahwa anak muda membutuhkan lokasi yang ringkas dan lebih mudah diakses. Harapannya, museum yang terletak di lokasi sentral dan strategis ini dapat menjadi pusat literasi sejarah yang efektif bagi masyarakat dan generasi muda Batang.
Ia pun menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran film dokumenter tersebut. Menurut Faiz, produksi film dokumenter merupakan langkah fundamental yang penting. Dia menyebutkan tiga tujuan utama dari program edukasi berbasis audio visual ini. Yaitu memberikan literasi sejarah, menumbuhkan kecintaan terhadap daerah, dan meningkatkan kepercayaan diri bahwa Batang adalah bagian penting dalam tonggak sejarah peradaban di Pulau Jawa.
"Semakin banyak orang yang mengonsumsi, masyarakat yang mengonsumsi film dokumenter ini, semakin banyak yang terliterasi dan semakin banyak yang kemudian meningkatkan kepercayaan dirinya," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Mohammad Saleh turut mengapresiasi film dokumenter tentang sejarah ini. Film bisa ditonton generasi muda untuk memahami daerahnya. "Semoga film ini bisa menjadi sumber ilmu untuk generasi muda Kabupaten Batang. Agar bisa terus melestarikan budaya dan sejarah daerahnya," ucapnya. (*)
